Jalan Kaki 30 Menit Sehari: Cara Sederhana Tingkatkan Mood dan Turunkan Stres
VoiceNews.id – Jalan kaki bukan sekadar aktivitas fisik ringan, tapi juga cara mudah untuk menjaga kewarasan mental. Tanpa perlu alat olahraga mahal atau keanggotaan gym, berjalan kaki selama 30 menit setiap hari terbukti mampu memperbaiki suasana hati, menurunkan stres, dan bahkan memperbaiki kualitas tidur.
Meski kerap dipandang remeh, jalan kaki sebenarnya menyimpan segudang manfaat. Terlebih jika dilakukan secara rutin, dalam bentuk brisk walk atau jalan cepat. Aktivitas ini secara signifikan berkontribusi terhadap kesehatan mental dan emosional.
Menurunkan Stres, Menaikkan Mood
Menurut sejumlah riset, berjalan kaki memiliki dampak langsung terhadap penurunan hormon stres atau kortisol. Hanya dengan meluangkan waktu 10 menit berjalan, seseorang sudah bisa merasakan penurunan tingkat kecemasan dan gejala depresi ringan, sekaligus meningkatkan fokus dan kreativitas.
“Berjalan kaki secara rutin dapat mengubah sistem saraf sehingga meminimalisasi rasa marah dan permusuhan,” ujar dr. Melina B. Jampolis, spesialis nutrisi dan penulis buku kesehatan, seperti dikutip dari Prevention.
Efek ini, lanjutnya, akan semakin terasa jika dilakukan di ruang terbuka hijau atau sambil menikmati sinar matahari pagi. Selain menyegarkan pikiran, kombinasi ini juga memperkuat efek relaksasi yang ditimbulkan.
Memicu Hormon Kebahagiaan dan Tidur
Tak hanya menurunkan stres, jalan kaki juga meningkatkan produksi hormon endorfin senyawa kimia otak yang berperan menciptakan rasa bahagia dan mengurangi rasa nyeri. Endorfin dilepas tubuh saat melakukan aktivitas fisik, dan salah satunya adalah jalan kaki.
Selain itu, berjalan rutin juga mendorong produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Studi menunjukkan, wanita menopause yang rutin melakukan olahraga sedang hingga intens memiliki kualitas tidur yang lebih baik ketimbang mereka yang pasif bergerak.
Meditasi dalam Langkah
Jalan kaki selama 30 menit setiap hari juga bisa menjadi bentuk meditasi bergerak. Fokus pada irama langkah kaki dan tarikan napas membantu seseorang keluar dari tekanan pikiran yang menumpuk. Banyak orang merasa lebih tenang dan terpusat usai sesi berjalan, seolah ‘me-reset’ suasana hati yang sebelumnya kusut.
“Setelah berjalan, saya sering lupa pada kekesalan yang terjadi sebelumnya. Rasanya seperti memulai hari dari awal,” ungkap seorang pejalan rutin di kawasan CFD Jakarta.
Tak Perlu Mahal, Cukup Konsisten
Banyak orang enggan berolahraga karena berpikir butuh alat, biaya, atau waktu khusus. Padahal, berjalan kaki adalah salah satu solusi termudah dan terjangkau untuk menjaga kebugaran dan kewarasan mental.
Cukup kenakan sepatu nyaman, pilih jalur yang aman dan hijau jika memungkinkan, lalu berjalanlah. Tak harus selalu 30 menit, sepuluh menit pun sudah memberi manfaat. Kuncinya lakukan secara rutin. (*/wdy)
Tinggalkan Balasan