Pil KB Pria! Siap Saingi Kontrasepsi Perempuan
VoiceNews.id – Dunia kontrasepsi pria memasuki babak baru. Sebuah pil harian nonhormonal yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi YourChoice Therapeutics, dinyatakan aman dalam uji klinis pertama terhadap manusia.
Meski efektivitasnya dalam menekan produksi sperma belum diuji, temuan ini menjadi langkah awal menjanjikan menuju kesetaraan pilihan kontrasepsi antara pria dan wanita.
Selama ini, perempuan menanggung beban utama dalam urusan pengendalian kelahiran, dengan berbagai pilihan seperti pil, implan, dan suntik. Sementara itu, opsi untuk pria hanya terbatas pada kondom dan vasektomi. Kini, pil yang diberi nama YCT-529 membuka peluang baru dengan pendekatan yang bersifat reversible artinya efek kontrasepsi bisa dibalik jika pengguna berhenti mengonsumsinya.
Pil YCT-529 bekerja dengan memblokir metabolit vitamin A agar tidak berikatan dengan reseptor dalam testis. Pemutusan jalur ini mencegah terjadinya ekspresi gen yang dibutuhkan dalam proses produksi sperma.
Hasil uji keamanan ini telah dipublikasikan pada Selasa (29/7) di jurnal ilmiah Communications Medicine.
Dalam uji klinis fase 1 ini, peneliti belum menilai seberapa efektif pil dalam menekan jumlah sperma, melainkan memusatkan perhatian pada aspek keamanan bagi tubuh.
Tim menguji kemungkinan dampak obat terhadap fungsi jantung, keseimbangan hormon, dan hasrat seksual. Mereka juga menilai bagaimana tubuh bereaksi terhadap penggunaan rutin, termasuk saat dikonsumsi bersama makanan berlemak.
Sebanyak 16 pria sehat berusia 32 hingga 59 tahun dilibatkan dalam penelitian ini, seluruhnya telah menjalani vasektomi untuk menghindari risiko mengganggu kesuburan. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, menerima dosis awal dan lanjutan YCT-529 dalam berbagai tingkat (10 mg hingga 180 mg), atau mendapat plasebo.
Beberapa peserta juga mengonsumsi dosis tambahan setelah sarapan tinggi lemak, untuk mengukur pengaruh makanan terhadap penyerapan obat. Hasilnya menunjukkan bahwa obat memiliki ketersediaan hayati yang cepat dan stabil, dan rata-rata kadar obat dalam darah menurun setengahnya dalam dua hingga tiga hari—menandakan kemungkinan cukup dikonsumsi sekali sehari.
“Ini pertama kalinya pil kontrasepsi pria nonhormonal diuji secara klinis. Kami tidak menemukan efek samping yang merugikan dalam uji dosis ini,” jelas Nadja Mannowetz, Kepala Ilmuwan YourChoice Therapeutics.
Ia menambahkan bahwa pil nonhormonal secara teoritis mengurangi risiko efek samping seperti perubahan libido, fungsi seksual, atau mood yang selama ini menjadi kekhawatiran utama dalam kontrasepsi pria berbasis hormon.
Ahli endokrinologi dari University of Washington, Stephanie Page, yang tak terlibat dalam riset ini, menyambut baik hasil awal tersebut. “Kita sungguh membutuhkan lebih banyak metode kontrasepsi untuk pria yang bersifat reversible,” ujarnya, dikutip dari Scientific American.
Meski masih butuh uji lanjutan untuk menentukan dosis optimal dan mengukur efektivitas menekan produksi sperma, YourChoice Therapeutics menargetkan agar YCT-529 bisa lolos persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan tersedia di pasaran dalam waktu mendatang.
Jika berhasil, pil KB pria ini berpotensi menjadi titik balik besar dalam tanggung jawab bersama dalam keluarga berencana.
Tinggalkan Balasan