Penamatan dan Wisuda Tahfidz Angkatan IV MBS Palopo, Amir Santoso: Santri Adalah Generasi Pilihan

PALOPO, VoiceNews.id -Staf Ahli Wali Kota Palopo Bidang Hukum dan Pemerintahan, Amir Santoso, mewakili Pj Wali Kota Palopo, menghadiri Penamatan dan Wisuda Tahfidz Santri Angkatan IV Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Palopo Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Saodenrae Convention Center (SCC), pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Kegiatan ini mengangkat tema “Langkah Awal Para Pelopor: Bersama Al-Qur’an Mengukir Sejarah”, sebagai simbol awal perjuangan generasi muda dalam membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Direktur Utama MBS Palopo, Ust. Amril Akmal, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus, orang tua, serta semua pihak yang telah menyukseskan acara penamatan ini. Ia menyebut bahwa perjalanan para santri tidaklah mudah, penuh perjuangan dan pengorbanan.

“Selamat kepada para wisudawan Tahfidz MBS. Di manapun kalian berada, kalian tetap akan dikenang sebagai santri—dan itu adalah gelar yang sangat istimewa,” ujarnya.

Pimpinan Muhammadiyah Cabang Palopo, Prof. Salju, juga turut memberikan ucapan selamat kepada para santri. Ia menekankan pentingnya menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral.

“Santri harus memiliki iman dan takwa, akhlak yang mulia, serta ilmu yang bermanfaat. Saya yakin dari MBS akan lahir generasi yang mampu membanggakan keluarga, agama, dan negara,” tutur Prof. Salju.

Ia juga menambahkan  perkembangan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di Kota Palopo sangat mendukung proses pendidikan berkualitas, termasuk untuk mencetak kader-kader tahfidz yang berprestasi.

Mewakili Pj Wali Kota Palopo, Amir Santoso menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an. Ia menyebut mereka sebagai generasi pilihan yang mendapat anugerah dari Allah SWT.

“Kalian adalah generasi pilihan yang telah diberi anugerah untuk menghafal Al-Qur’an. Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menghadapi tantangan zaman, terutama di era globalisasi dan digitalisasi yang penuh dinamika,” pesan Amir.

Menurutnya, keberadaan para hafidz dan hafidzah merupakan aset berharga bagi bangsa dan perlu terus didukung oleh semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini