Pemkab Luwu dan Masmindo Perkuat Forum Desa Dorong Kemandirian Ekonomi Lokal
LUWU, VoiceNews.id – Pemerintah Kabupaten Luwu, melalui Kelompok Kerja Percepatan Investasi (POKJA), bersama PT Masmindo Dwi Area (MDA), mengambil langkah progresif dengan menginisiasi penguatan Forum Desa.
Hal tersebut dirancang sebagai wadah dialog partisipatif untuk mencanangkan kolaborasi berkelanjutan dalam mendorong pembangunan daerah dan kemandirian ekonomi desa.
Penguatan tersebut berfokus pada klasterisasi potensi wilayah, komoditas unggulan, serta dorongan kemauan masyarakat di sekitar area operasi tambang Awak Mas Project.
Kegiatan Penguatan Forum Desa perdana dilaksanakan di Desa Tumbubara, Kecamatan Bajo Barat.
Forum ini dihadiri perwakilan pemerintah desa, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian, perwakilan Pokja, masyarakat, serta manajemen MDA, menjadikannya platform kolaboratif untuk menyelaraskan aspirasi dan perencanaan antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan.
Tujuan utamanya adalah agar program pembangunan sejalan dengan rencana kemandirian ekonomi desa dan prioritas pembangunan daerah.
Sekretaris Pokja, Zulkarnain, menegaskan peran krusial Forum Desa. Menurutnya, forum ini akan menjadi instrumen penting untuk memperkuat komunikasi antara masyarakat dan pelaku usaha, sekaligus memastikan manfaat investasi tambang dapat dirasakan secara adil oleh desa-desa di sekitar wilayah operasi.
“Forum ini bukan sekadar tempat diskusi, tetapi mekanisme koordinasi bersama agar pembangunan lokal benar-benar sejalan dengan kebutuhan warga,” ujar Zulkarnain.
Secara terpisah, Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menyatakan dukungan penuh perusahaan terhadap pendekatan kolaboratif ini.
Ia menekankan bahwa sinergi berkelanjutan antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan merupakan tiga pilar penting pembangunan daerah.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan pemetaan realitas lapangan, aktivitas usaha lokal, serta potensi kemitraan antara desa dan dunia usaha.
Hasil pemetaan ini akan menjadi dasar penyusunan agenda kerja Forum Desa ke depan, termasuk langkah konkret untuk mendorong pembangunan daerah dan kemandirian ekonomi desa di lingkar tambang.
Ikram, perwakilan Kelompok Kandang Ledo, menyampaikan harapan akan sinergi dalam pengembangan komoditas gula semut dan gula cair yang menjadi tumpuan bisnis kelompoknya.
Ia juga menyoroti potensi besar pengembangan kakao dan jagung di Desa Tumbubara yang sangat diminati masyarakat.
Senada, Mukaddim, perwakilan tokoh masyarakat, menekankan pentingnya keterlibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengembangan ekonomi mandiri desa.
Mukaddim berharap sinergi antara Pemda, MDA, dan masyarakat terus diperkuat agar setiap program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat terjalin secara kolaboratif.
Langkah penguatan Forum Desa ini direncanakan akan bergulir di 21 desa lingkar tambang.


Tinggalkan Balasan