Bertahun-tahun Rusak, Warga Porehu Patungan Perbaiki Jalan Provinsi
KOLAKA UTARA, VoiceNews.id – Di pelosok Kecamatan Porehu, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, semangat gotong royong masih hidup di tengah lumpur dan bebatuan tajam. Warga bahu-membahu memperbaiki sendiri jalan Trans Sulawesi yang telah rusak parah selama bertahun-tahun.
Tak ada alat berat, tak ada anggaran pemerintah. Hanya tangan-tangan warga yang menggenggam sekop, karung semen dan semangat kebersamaan. Mereka patungan, sebagian membawa bahan bangunan seadanya, sebagian lain menyumbang tenaga untuk memperbaiki jalan yang menjadi nadi penghubung antara Kecamatan Batuputih dan Porehu.

“Jalan ini sebenarnya jalan provinsi, tapi sudah lama rusak dan membahayakan. Karena tidak juga diperbaiki, kami akhirnya gotong royong. Ada yang menyumbang uang, ada yang bawa pasir dan semen,” ucap Suparman, warga kecamatan Porehu. Minggu (26/10/2025).
Pria yang akrab dengan sapaan Mhan Dacing ini menyebut, setiap hari warga harus bertaruh nyawa melewati jalur terjal dan licin. Hampir semua tanjakan kini hanya menyisakan bebatuan tajam. Banyak pengendara terpeleset, bahkan jatuh, terutama saat hujan turun dan jalan berubah menjadi kubangan panjang.

“Kondisinya sangat berbahaya, tapi kami tidak punya pilihan. Ini satu-satunya jalan yang menjadi akses perputaran ekonomi bagi kami,” ujarnya.
Bagi mereka, jalan ini bukan sekadar penghubung antarwilayah, tetapi juga jalan menuju kehidupan. Di atas jalan inilah para petani mengangkut hasil bumi dan dagangan serta menjadi saksi bagi pelajar yang menempuh perjalanan panjang untuk belajar.

Namun, perjuangan itu tak selalu mulus. Tak jarang pelajar menjadi korban terpeleset di jalan curam dan berlumpur. Meski demikian, semangat mereka tak padam.
“Kami hanya bisa memperbaiki bagian yang paling parah. Semoga pemerintah provinsi tidak menutup mata. Kami ingin jalan ini benar-benar diperhatikan,” harapnya.
Mhan Dacing mengatakan berdasarkan perkiraan, kerusakan jalan Trans Sulawesi di kecamatan Porehu mencapai 50 kilometer, membentang dari perbatasan Kecamatan Batuputih, melewati Porehu hingga ke Kecamatan Tolala.

Bagi mereka, setiap adukan semen yang dituang bukan sekadar menambal jalan yang rusak, melainkan wujud harapan agar pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara segera turun tangan memperbaiki akses vital tersebut.


Tinggalkan Balasan