PT Masmindo dan Pemkab Luwu Teken MoU Strategis Lingkungan dan Ketenagakerjaan
LUWU, VoiceNews.id – PT Masmindo Dwi Area (MDA) menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan di Luwu dengan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) strategis bersama Pemerintah Kabupaten Luwu, Rabu (31/7).
Kesepakatan ini mencakup kerja sama di bidang ketenagakerjaan dan pelestarian lingkungan, khususnya di sekitar wilayah operasional Proyek Awak Mas di Kecamatan Latimojong.
Dalam MoU terkait lingkungan, kedua pihak sepakat untuk memfokuskan perhatian pada pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Suso serta jalur logistik tambang.
Kesepahaman ini mencakup kegiatan revitalisasi dan pemeliharaan infrastruktur lingkungan secara berkala dengan pembagian tanggung jawab yang proporsional antara pemerintah daerah dan MDA.
Sementara itu, MoU di bidang ketenagakerjaan menitikberatkan pada penyediaan informasi dan sistem penerimaan tenaga kerja lokal.
Kesepakatan ini membuka jalan bagi proses rekrutmen yang lebih terstruktur, transparan, serta berpihak kepada masyarakat sekitar, tanpa mengabaikan standar dan prosedur internal perusahaan.
Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif sektor swasta dalam memperkuat pembangunan daerah.
“Kami menyambut baik kesepakatan ini sebagai bentuk kepercayaan dan kolaborasi. MoU ini bisa membuka ruang partisipasi dan memastikan pembangunan yang selaras dengan nilai-nilai lokal,” ujar Patahudding.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area, Trisakti Simorangkir.
Ia menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menunjang keberlanjutan operasional perusahaan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan industri tambang tidak bisa dipisahkan dari keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah. Melalui MoU ini, kami ingin memastikan bahwa kehadiran MDA membawa manfaat yang berimbang, baik bagi kegiatan operasional maupun bagi masyarakat yang hidup berdampingan dengan kami,” ungkap Trisakti.
Penandatanganan dua MoU ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan praktik industri yang bertanggung jawab dan inklusif. (*)
Tinggalkan Balasan