Sumber Informasi Menuju Jendela Dunia

Bendungan Rongkong Masuki Tahap Penyusunan AMDAL, Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir Luwu Utara

Bendungan Rongkong. Foto: Protokorel Lutra

MASAMBA – Proyek strategis nasional Bendungan Rongkong kini memasuki tahap penting, yaitu penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mendampingi tim AMDAL saat melakukan kunjungan ke lokasi as DAM di Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, Sabtu (29/7/2024), untuk memastikan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KPPR).

Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang, I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara, menyebutkan proyek ini akan memerlukan lahan sekitar 437 hektar, dengan alokasi bendungan seluas 163,81 hektar dan greenbelt seluas 96,27 hektar.

“Bendungan ini akan memiliki tinggi 108 meter, dan jika dihitung dari pondasi, ketinggiannya mencapai 130 meter,” ujar Baskara. Ia menambahkan, kunjungan tersebut juga untuk mengecek akses rute yang akan digunakan selama pembangunan.

“Rencana akses rute mencapai 19,2 km. Selain itu, ada kemungkinan relokasi sekitar 150 keluarga jika penugasan sudah ada,” jelasnya.

Proses selanjutnya adalah penyusunan Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP), yang diikuti dengan finalisasi desain.

“Kami harap desain final selesai tahun ini atau awal tahun depan, agar bisa masuk dalam RPJM 2025-2030,” tambah Baskara

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengapresiasi kehadiran bendungan ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.

“Bendungan Rongkong akan mereduksi potensi banjir hingga 17%, mengairi lebih dari 27 ribu hektar lahan irigasi, menyediakan 30 megawatt PLTA, air baku, serta berpotensi menjadi destinasi pariwisata,” jelasnya.

Luas lahan yang diperlukan untuk konstruksi as DAM adalah sekitar 38 hektar, yang menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

“Proses pembebasan lahan ini memang tidak mudah, namun akan kami dampingi dengan baik,” tambahnya.

Bupati juga mengajak masyarakat, terutama yang berada di Desa Tandung dan sekitarnya, untuk mendukung pembangunan ini.

“Dukungan masyarakat sangat penting karena data menunjukkan 48% masalah pembangunan disebabkan oleh persoalan sosial,” ujar Indah.

Tim AMDAL terdiri dari beberapa pihak, termasuk Direktorat Bendungan dan Danau Kementerian PUPR, BBWS Pompengan Jeneberang, serta Dinas terkait di Sulawesi Selatan.

Dengan penyusunan AMDAL yang terus berjalan, proyek Bendungan Rongkong diproyeksikan menjadi solusi besar bagi infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air di Luwu Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini